Minggu, 19 April 2009

STRUKTUR KALIMAT

Dalam pembahasan yang lalu, kita membahas tentang unsur-unsur pembentuk kalimat. Selanjutnya dalam pembahasan ini kita akan mengulas tentang STRUKTUR KALIMAT. Struktur kalimat atau bangun kalimat diisi oleh unsur-unsur yang sifatnya relatif tetap. Unsur-unsur tersebut subyek, predikat, obyek, pelengkap, dan keterangan. Kelima unsur itu memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut :
(1)Ayah Budi sering menulis buku pelajaran
               S                  P                   O
(2)Kaosnya bergambar burung merpati

            S             P                   Pel

(3) Kakak membelanjai Ibu pakaian di pasar baru
           S               P             O      Pel               K
 Di atas telah dikatakan bahwa unsur kalimat ada subyek, predikat, obyek, pelengkap, dan keterangan. Di sini kita akan ulas satu persatu. Tapi dalam pembahasan kali ini kita akan membahas samapai pelengkap, dan untuk keterangan akan kita bahas pada pembahasan selanjutnya.

A. SUBYEK
 Subyek ialah unsur yang berfunsi sebagai pokok pembicaraan suatu kalimat. Fungsi ini umumnya diisi oleh kata atau frase benda, baik itu yang konkret ataupun bastrak.
Contoh :
(1)Kakanya sedang menulis surat
(2)Kucing yang saya temukan malam tadi, menggigit anak kera.
(3)Hidungnya mancung.
(4)Budi, putra kesayangan kami, telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan baik.
(5)Miring kebelakang dahi orang utan itu.
Namun demikian, ada pula subyek yang diisi oleh kata kerja.
(6)Membaca adalah hobinya sejak kecil.
(7)Menyanyi dapat menyegarkan pikirab.
(8)Berbohong merupakan perbuatan tercela.
 Sebagian besar subyek tereletak di dpan predikat. Perhatikan, misalnya, kalimat-kalimat di atas. Kecuali kalimat (5), subyek pada kalimat-kalimat di atas berada di depan predikat. Hanya sedikit subyek yang letaknya di belakang predikat. Kalimat yang subyeknya di belakang predikat, seperti kalimat (5), disebut kalimat inversi.
 Berdasarkan bentuknya, subyek dapat berupa kata, frase dan kalusa. Subyek yang berupa kata terdapat pada kalimat (1), (3), (6), (7) , dan (8). subyek yang berupa frase terdapat dalam kalimat (4) dan (5). sementara itu, subyek yang mengandung klausa terdapat pada kalimat (2).

B. PREDIKAT
 Predikat ialah unsur kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek. Predikat memiliki fugsi yang sangat penting. Ketidakhadiran predikat, dapat menyebabkan tidak jelasnya makna suatu kalimat. Oleh akrena itu, kehadiran predikat dalam suatu kalimat, mutlak di perlukan. Hal ini berbeda dengan subyek, yang dalam kalimat-kalimat tertentu, ketidakhadirannya itu bisa ditoleransi.
Contoh :
1. Pergi !
2. Lari !
3. Jangan membuang sampah di sini !
 Predikat umumnya berada di belakang subyek. Fungsi predikat sebagian besar diisi oleh kata kerja.
Contoh :
1. Mantan Presiden itu menikmati masa pensiunnya.
2. Pak Ahmad menegur salah seorang muridnya.
3. Persoalan itu telah diketahui Pak Alam
4. Banjir melanda seluruh kota Banjar.
5. Nobi bernyanyi-nyanyi di ruang tengah.
6. Pencurinya pemuda itu.
7. Bunga itu indah sekali.
8. Ayah ke kantor
 predikat yang berupa kata kerja terdapat dalam kalimat (1)-(5). di samping itu, ternyata ada pula predikat yang dibentuk oleh kata benda, kata sifat, dan frase depan. Hal ini seperti tampak dalam kalimta (6), (7), dan (8).

D. OBYEK DAN PELENGKAP
 Obyek dan pelengkap merupakan fungsi kalimat yang letaknya selalu berada di belakang predikat. Barangkali karena itulah keduanya sering tertukar dan bahkan dipersamakan. Padahal sesungguhnya kedua fungsi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Perbeda-perbedaannya itu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Obyek
1. Kategori katanya berupa nomina
contoh :Agus membaca buku ( nomina )

2. Berada langsung di belakang verba transitif aktif tanpa preposisi.

Contoh : Ronaldo menyundul bola ( aktif transitif )

3. Dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif

contoh :

a. Wasit meniup peluit (aktif)
b. Peluit ditiup wasit (pasif)

4. Dapat diganti dengan -Nya
contoh :
a. Adik menyantap makanan 

b. Adik menyantapnya

Pelengkap

1. Pelengkap bisa diisi oleh verba atau ajektiva

contoh :
a. Adik bermain bola (nomina)
b. Kami suka berenang ( verba)
c. Bajunya berwarna hijau ( ajektiva)

2. Berada di belakang verba semitranssitif atau dwitransitif dan dapat didahului oleh preposisi
contoh :
a. Mereka bermain tenis ( semitransitif)
b. Ayah memerintahkan kakak bersnam pagi ( dwitransitif)
Ibu berkata bahwa Ayah belum pulang ( bahwa= preposisi)

3. Tidak dapat dijadikan bentuk pasif
contoh :
a. Adik bermain bola basket
b. Bola basket bermain adik. (?)

4. Tidak dapat diganti dengan -Nya kecuali didahului oleh preposisi
contoh :
a. Negara ini berlandaskan hukum
b. Negara ini berlandaskannya. (?)

 Penjelasan di atas merupakan struktur kalimat yang telah kita sampaikan sampai pada pelengkap, untuk penjelasan selanjutnya akan saya jelaskan tentang Keterangan. Maka dari itu tetap kunjungi blog saya agar tidak ketinggalan materi sedikitpun dari saya. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar